TRIMATRANEWS.COM | Sorong (PAPUA BARAT) -Kepala Staf Koarmada III Laksamana Pertama TNI Yeheskiel Katiandagho S.E., M.M., M.H, Memimpin Upacara Tabur Bunga dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera yang digelar di Hanggar Heli KRI Teluk Weda-526, di Perairan Sorong Papua Barat Sabtu, (15/1/2022).
Dalam Amanat Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono yang dibacakan Kepala Staf Koarmada III, dikatakan bahwa peringatan Hari Dharma Samudera Tahun 2022, adalah momentum untuk mengenang kepahlawanan pejuang-pejuang samudera yang telah mendharma-bhaktikan hidupnya demi kejayaan bangsa dan negara.
Momentum peringatan Hari Dharma Samudera kali ini memacu kita untuk menghayati, meresapi dan meneladani nilai-nilai patriotisme, heroisme serta kepemimpinan yang telah diwariskan oleh para pejuang-pejuang samudera dalam pengabdiannya kepada bangsa dan negara tercinta.
Meskipun tantangan yang kita hadapi hari ini tidak persis sama dengan masa yang lalu, namun prinsip dan nilai-nilai kepahlawanan tidak akan pernah berubah, apapun tantangan yang kita hadapi sekarang dan yang akan datang. kapanpun tugas negara memanggil, akan kita pertaruhkan jiwa dan raga di bawah Panji Merah Putih, ungkap Kepala Staf Angkatan Laut.
Upacara Tabur Bunga yang dilaksanakan di Perairan Sorong Papua Barat tersebut, ditandai dengan melarung karangan bunga dari atas KRI Teluk Weda-526 oleh Kepala Staf Koarmada III sebagai inspektur upacara, diikuti tabur bunga oleh para undangan.
Hadir pada upacara Peringatan Hari Dharma Samudera Tahun 2022 tersebut, Kapok Sahli Koarmada III Laksamana Pertama TNI Budi Jatmiko, S.T., M.A.P., CHRMP., Komandan Lantamal XIV Laksamana Pertama TNI Imam Musani, Komandan Pasmar 3 Brigjen TNI (Mar) Y Rudi Sulistyanto, S.E,, para Asisten Pangkoarmada III serta hadir pula Wakil Ketua Jalasenastri Koarmada III, Ketua Korcab XIV DJA III dan Ketua Korcab Pasmar 3 serta unsur Forkopimda Kota dan Kabupaten Sorong.
Sejarah singkatnya, Pada 15 Januari 1962, 3 kapal cepat RI berjuang untuk merebut Irian Barat dari tangan penjajah Belanda. 3 kapal tersebut memiliki tugas infiltrasi mendaratkan pasukan di Papua Barat. Adapun 3 kapal cepat RI tersebut adalah KRI Macan Tutul, KRI Macan Kumbang, dan KRI Harimau.
Ketiga kapal cepat itu tiba-tiba diikuti oleh 2 pesawat Belanda, disusul 2 kapal musuh berjenis Destroyer dan Freegat. Pesawat dan kapal musuh tersebut menembakkan peluru tajam dan suar ke ketiga kapal cepat RI.
Dalam keadaan darurat itu, Komodor Yos Sudarso yang berada di KRI Macan Tutul melakukan manuver perlawanan untuk mengecoh musuh. Hal tersebut membuat tembakan musuh dipusatkan pada KRI Macan Tutul. Dua kapal lainnya dapat diselamatkan.
Perlawanan gigih Komodor Yos Sudarso beserta Anak Buah Kapal (ABK) RI Macan Tutul dilakukan dengan semangat pantang menyerah. Peristiwa tersebut mengakibatkan tenggelamnya KRI Macan Tutul dan gugurnya Komodor Yos Sudarso beserta 25 ABK KRI Macan Tutul.
Sebelum KRI Macan Tutul karam, melalui radio, Komodor Yos Sudarso menggelorakan semangat kepada seluruh personel Armada dengan meneriakkan perintah, "kobarkan semangat pertempuran.”
#TMN/Tk/le
Tidak ada komentar:
Posting Komentar