TMNews | 50 Kota -- Bencana banjir terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Sabtu (30/4/2023) pada pukul 17.15 WIB. Menurut laporan sementara yang diterima dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lima Puluh Kota, banjir tersebut terjadi setelah Sungai Harau meluap karena dipicu oleh intensitas curah hujan yang tinggi.
Berdasarkan laporan sementara, banjir terjadi di Nagari Taram, Kecamatan Harau dan Nagari Batu Payung di Kecamatan Lereh Sago Halaban. Hasil pantauan melalui udara, beberapa rumah, ruas jalan dan area persawahan terendam banjir.
Hingga saat ini Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota masih melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait.
Sementara itu, menurut prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Minangkabau, sebagian besar wilayah Provinsi Sumatera Barat masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan petir serta angin kencang.
Adapun beberapa wilayah tersebut meliputi, Kepulauan Mentawai (Siberut Utara, Siberut Barat), Lima Puluh Kota (Kapur IX, Gunung Mas, Bukit Barisan), Padang Pariaman (Batang Anai), Kabupaten Solok (Hampir merata di seluruh wilayah kecamatan), Kota Solok, Padang (Koto Tangah), Sijunjung (Sumpur Kudus, Koto Tujuh, Kupitan, IV Nagari, Tanjung Gadang, Sijunjung), Sawahlunto, Pesisir Selatan (Koto IX Tarusan, IV Nagari Bayang, Bayang, IV Jurai), Solok Selatan (Sangir Batang Hari, Sangir Balai Janggo), Dharmasraya (IX Koto, Asam Jujuhan, Koto Besar, Pulau Punjung)
Selain itu, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan petir serta angin kencang juga dapat meluas ke wilayah Padang Pariaman (Lubuk Alung), Tanah Datar, Payakumbuh, Limapuluh Kota (Lareh Sago Halaban, Situjuah Limo Nagari, Luhak, Harau, Mungka) dan wilayah di sekitarnya.
Melihat adanya dampak dari bencana yang dipicu oleh faktor cuaca dan hasil prakiraan cuaca dari BMKG tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta agar pemangku kebijakan di daerah dapat melakukan upaya mitigasi bencana dan segera mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam kaitan pengurangan risiko bencana.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Limapuluh Kota, Rahmadinol, mengatakan banjir terjadi akibat tingginya intensitas hujan disertai angin kencang.
“Cuaca hujan disertai angin kencang ini terjadi sejak Kamis (9/3/2023) dan berlangsung sampai hari ini,” kata Rahmadinol, Jumat (10/3/2023).
Ia mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi ini mengakibatkan bencana banjir di tiga Kecamatan di Kabupaten Limapuluh Kota.
Untuk Kecamatan Harau yang terdiri dari dua Nagari, banjir merendam rumah masyarakat dan areal pertanian.
“Kemudia jalan terputus ke Objek Wisata Harau akibat pohon tumbang di Nagari Tarantang, Kecamatan Harau,” kata Rahmadinol. Ia menjelaskan, banjir yang terjadi di Kecamatan Harau diakibatkan oleh meluapnya aliran sungai Batang Harau.
“Rumah masyarakat juga terendam banjir akibat meluapnya aliran sungai di Nagari Sungai Antuan, Kecamatan Mungka,” kata Rahmadinol.
Rahmadinol juga menyebutkan adanya masyarakat yang terluka akibat kejadian pohon tumbang menimpa masyarakat di Kecamatan Mungka.
“Masyarakat itu sedang dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Achmad Darwis. Rencananya korban ini akan dirujuk ke RSUP M Djamil Padang,” ujarnya.
Selanjutnya banjir dan pohon tumbang melanda kawasan Jorong, Kubang, Nagari Kubang, Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota.
“Saat ini Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Limapuluh Kota, telah melakukan kajian cepat ke lapangan,” kata Rahmadinol.
Rahmadinol mengimbau masyarakat untuk waspada dan siaga terhadap potensi intensitas curah hujan tinggi.
#Red/hp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar