Kegiatan tersebut turut melibatkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), pemerhati anak dan perempuan, aparat penegak hukum, tokoh masyarakat serta stakeholder terkait lainnya.
Bimtek Penguatan Jejaring Lembaga Layanan Perlindungan Perempuan itu digelar guna memperkuat koordinasi, jejaring dan sinergisitas dalam rangka mengoptimalkan upaya perlindungan perempuan dan meningkatkan SDM pengurus atau pendamping dalam pelayanan dan pendampingan korban tindak kekerasan. Serta memberikan informasi tentang upaya dan kebijakan Pemerintah Daerah tentang perlindungan terhadap perempuan dan anak.
Kepala Dinas P3AP2KB Provinsi Sumbar yang diwakili oleh Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Rosmadeli, SKM.M.Biomed menyampaikan, penguatan koordinasi dan kapasitas jejaring lembaga layanan perempuan menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menghadirkan peran pemerintah dalam menjawab tantangan dan permasalahan perempuan dan anak.
“Salah satu tantangan terbesar yang menjadi fokus perhatian kita adalah tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, mulai dari KDRT hingga kejahatan seksual yang sudah sangat mengkhawatirkan kita semua,” ungkapnya.
Rosmadeli menambahkan, dengan dilaksanakannya Bimbingan Teknis Penguatan Jejaring Antar Lembaga Penyedia Layanan Perlindungan Perempuan Kewenangan Provinsi dampak yang diperoleh diharapkan mampu meningkatnya komitmen seluruh elemen terkait dan masyarakat dalam upaya perlindungan perempuan khususnya penanganan dan pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan, sehingga menurunnya angka kekerasan terhadap perempuan.
“Untuk itu, mari kita bersinergi sehingga kedepannya kasus kekerasan dapat kita antisipasi dan cegah Bersama,” tambahnya.
Ia juga berharap, semua pihak dapat berkomitmen dan berkoordinasi untuk mencapai tujuan perlindungan anak, mewujudkan jejaring kerja dengan berbagai lembaga pelayanan yang berkualitas di Kabupaten Pasaman Barat.
#Dedi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar