Puncak perayaan fenomena alam tersebut dihadiri langsung oleh Menteri Pariwisata dan ekonomi kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Sestama BMKG Pusat Ir. Dwi Budi Sutrisno, M.Sc.
Wakil Gubernur Sumatera Barat Dr. Ir. Audy Joinaldy, S.Pt, M.Sc, MM, IPM, ASEAN.Eng. Wadanpusterad Mabes TNI Mayjen TNI Herianto Syahputra, Bupati Pasaman Sabar AS, SAg.M.Si, Forkopimda Pasaman. Ketua DPRD Pasaman, Bustomi, SE, MM. DANDIM 0305 Pasaman Putra Negara, SH,M.Han. Kapolres Pasaman.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Pasaman Sabar AS dalam sambutanya mengatakan, Momen perayaan Titik Kulminasi yang diselenggarakan tersebut merupakan salah satu ajang yang strategis untuk mempromosikan pariwisata astronomi dan hal ini hanya dimiliki oleh Pasaman salah satunya.
Seperti kita ketahui bahwa potensi Pasaman sebagai wisata astronomi sangat besar dan harus dimaksimalkan untuk menambah daya tarik wisata dan percepatan Pasaman tujuan wisata. “Dilaluinya Pasaman oleh garis khatulistiwa sangat potensial menjadikan Pasaman sebagai wisata alam astronomi, harus dimaksimalkan,” harap Sabar AS.
Sementara itu Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy mengatakan keberadaan kawasan wisata ekuator Bonjol menjadi peluang besar dalam meningkatkan pariwisata di Kabupaten Pasaman.
Wagub Sumbar meminta Pemerintah Kabupaten Pasaman untuk mengusulkan hak kekayaan intelektual Land Of The Equator ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) sebelum daerah lain mengusulkan hal yang sama.
Saat ini tingkat kunjungan wisata ke Kabupaten Pasaman masih tergolong rendah jika dibandingkan beberapa daerah lain di Ranah Minang," ujar Audi.
Ia menyakini kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pasaman akan naik drastis apabila Astronomis atau wisata astronomi telah diresmikan dan dampaknya akan sangat jelas, ujar orang nomor dua di sumbar ini.
Sementara itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam arahanya mengatakan, kita dorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman mendaftarkan Festival Titik Kulminasi atau hari tanpa bayangan pada Kharisma Event Nusantara (KEN) di Bonjol Kabupaten Pasaman.
Menparekraf juga mengatakan, terkait bnyaknya ragam atraksi seni dan budaya yang dimiliki masyarakat Kabupaten Pasaman semakin menarik wisatawan berkunjung ke daerah yang dilalui garis khatulistiwa itu.
Sandiago Uno juga menyebutkan, peluang Kabupaten Pasaman menjadi destinasi nasional semakin terbuka lebar mengingat keberadaannya sebagai kawasan wisata ekuator Bonjol.
Menparekraf menginstruksikan Dinas Pariwisata Sumbar memetakan pola perjalanan wisata ke daerah itu, untuk mewujudkan destinasi unggulan.
"Tujuannya supaya Kabupaten Pasaman ini bisa menjadi penyumbang pergerakan wisatawan Nusantara sebesar 1,5 miliar pada tahun 2024," tutupnya.
Diakhir acara selain pelepasan balon tanda peringatan hari meteorologi dan Geofosika sedunia juga turut ambil bagian Menparekraf Sandiago Uno, Wagub Sumbar Audy Joinaldy dan Bupati, Pasaman ikut merasakan asiknya bermain Kesenian Lukah Gilo.
#red|hp|Karno
Tidak ada komentar:
Posting Komentar