TMNews | Pasbar (SUMBAR) -- Peningkatan fungsi dan kinerja posyandu tidak terlepas dari intervensi yang dilakukan oleh PKK. Fungsi dasar posyandu adalah memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada ibu hamil, bayi, dan balita di masyarakat. Sementara itu, Tim Penggerak PKK memiliki peran penting dalam penyelenggaraan kegiatan posyandu di setiap nagari.
Hal tersebut dipaparkan oleh Ketua TP-PKK Pasbar, Ny. Titi Hamsuardi, saat menghadiri Pelatihan Kader Posyandu dan Tenaga Kesehatan yang diselenggarakan oleh Wali Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, pada Senin (5/8).
Ny. Titi Hamsuardi memberikan apresiasi atas pelaksanaan pelatihan tersebut yang diharapkan dapat menjadi penyegaran bagi para kader agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat ditingkatkan. Ia menyarankan agar keterampilan setiap kader terus dikembangkan, sehingga ilmu yang diperoleh tidak terbatas hanya pada pelatihan ini.
“Saya berharap setelah pelatihan ini, para kader dapat mempraktikkan pengetahuan mereka di posyandu. Saat ini terdapat tujuh meja pelayanan di posyandu: meja pendaftaran, meja penimbangan, meja pencatatan/pengisian KMS, meja penyuluhan kesehatan, meja pelayanan kesehatan, meja penganekaragaman pangan, dan meja peningkatan ekonomi keluarga. Para kader harus memahami fungsi setiap meja ini untuk menghindari kendala di lapangan jika terjadi situasi darurat,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa peran Tim Penggerak PKK mencakup fasilitasi, pembinaan, pemantauan, dan pengawasan kegiatan posyandu sesuai kebutuhan. “Kelompok terkecil dari PKK adalah keluarga, sehingga kita semua merupakan anggota PKK. Untuk itu, dalam pelaksanaan posyandu, masyarakat berperan penting untuk mensukseskan kegiatan ini. Posyandu tidak hanya untuk bayi dan balita, tetapi juga untuk ibu hamil, pasangan usia subur, calon pengantin, dan lansia,” tambahnya.
Ny. Titi menambahkan bahwa kader posyandu adalah anggota PKK yang terlibat dalam berbagai pokja I-IV, seperti mengajarkan pola asuh anak yang baik, meningkatkan ekonomi melalui pemanfaatan lahan pekarangan, serta mengajarkan pola hidup sehat dan pemberian pangan yang bergizi. Semua ini bertujuan menurunkan angka stunting dan inflasi.
“Semoga melalui pelatihan ini, kesadaran kader tentang tupoksi yang luas dapat memotivasi mereka untuk mengajak masyarakat dalam hal-hal positif dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Nagari Kajai, M. Ichsan, mengungkapkan bahwa pelatihan ini diikuti oleh 30 kader dan tenaga kesehatan, yang terdiri dari 2 KPM, 18 kader, 6 kader BKB, dan 3 bidan jorong.
Ia menambahkan bahwa di Nagari Kajai terdapat 6 posyandu, yaitu Posyandu Merpati I, Merpati II, Merpati III, Merpati IV, Nuri I, dan Nuri II.
“Semoga pelatihan ini membuat kader posyandu dan tenaga kesehatan lebih terampil dan inovatif dalam pelaksanaan posyandu di Nagari Kajai,” harapnya.
# Nursyamsi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar